Penanganan KLB campak di Sumenep libatkan lintas sektor

Penanganan KLB campak di Sumenep libatkan lintas sektor

Penanganan kejadian luar biasa (KLB) kasus campak yang telah menyebabkan 17 kematian di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur melibatkan lintas sektor.

“Ini kami lakukan, agar langkah yang diambil bisa berjalan efektif, sehingga dalam penanganan kasus tersebut bisa tepat sasaran,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Sumenep, Ellya Fardasah di Sumenep, Sabtu.

Karena itu, sambung dia, pihaknya tidak hanya menerjunkan tenaga medis untuk menangani kasus itu, akan tetapi juga melibatkan institusi lain di lingkungan Pemkab Sumenep.

Pendekatan kepada tokoh informal, tokoh ulama juga terus dilakukan untuk mendukung upaya mengatasi kasus yang telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa itu.

“Pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama ini kami lakukan, karena berdasarkan hasil evaluasi yang kami lakukan, kasus campak ini mewabah, akibat lemahnya kesadaran sebagian masyarakat dalam melakukan imunisasi campak,” kata Ellya.

Selain itu, sambung dia, penanganan kasus campak dengan melibatkan lintas sektor itu, juga atas instruksi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Sumenep dan melihat secara langsung penanganan pasien campak di RSUD dr H Mohammad Anwar Sumenep.

Ellya menuturkan, pasien campak yang dirawat di rumah sakit itu sebanyak delapan orang. Dua di antaranya sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Kasus campak di kabupaten paling timur di Pulau Madura, Jawa Timur ini terdata sebanyak 2.035 kasus dengan jumlah penderita meninggal dunia mencapai 17 orang, bertambah lima orang dari data sebelumnya.

Campak merupakan penyakit yang disebabkan virus campak dan menular melalui percikan ludah saat batuk atau bersin.

https://congolites.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*