
Dermatolog dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.KK, FINSDV, PGC, menjelaskan mengapa eksfoliasi kulit tidak boleh dilakukan secara berlebihan agar kesehatan kulit terjaga.
Fiza, lulusan Pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saat acara diskusi Wardah di Jakarta, Jumat, menjelaskan bahwa eksfoliasi berlebihan menyebabkan kulit mudah kering dan kemerahan. Selain itu, salah satu ciri kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti tertarik setelah mencuci muka.
Dia menjelaskan bahwa kulit melakukan pergantian sel terluar atau epidermal secara normal dalam kurun waktu 28-40 hari.
“Jadi, ibaratnya kulit yang lama diganti dengan kulit yang baru, proses pergantian itu sekitar 28-40 hari,” kata Fiza.
Selama proses pergantian tersebut, beberapa produk biasanya digunakan untuk mendukung percepatan eksfoliasi atau pergantian sel kulit.
Menurut Fiza, menggunakan bantuan produk untuk mengangkat sel-sel kulit mati tersebut dan mempercepat pergantian sel kulit boleh saja dilakukan asalkan tidak berlebihan.
Oleh karena itu dia menyarankan untuk menggunakan produk yang tidak hanya berfungsi untuk eksfoliasi, namun, juga mempersiapkan lapisan kulit berikutnya setelah eksfoliasi.
Cara tersebut, kata Fiza, membantu menjaga hidrasi alami sehingga kulit tidak kering serta kelembapan alami kulit tetap terjaga.
Merawat kulit dengan eksfoliasi merupakan salah satu cara yang baik untuk menjaga kesehatan kulit. Proses itu bisa membuat kulit tampak lebih halus dan bercahaya, melalui pengangkatan kotoran yang mengendap dalam pori-pori.
Pemilihan produk eksfoliasi wajah juga sebaiknya dipastikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit masing-masing individu, yang memiliki karakter berbeda-beda.