
Azkarina Fitri, praktisi Yoga Nusantara, memperkenalkan perpaduan unik antara gerakan yoga dan musik tradisional Sunda, Tarawangsa dalam kegiatan “Culture for Future from Eastern Priangan” Kementerian Kebudayaan RI di Ciamis, Jawa Barat.
“Yoga dan Tarawangsa ini bukan soal bagus atau tidaknya gerakan, tapi tentang bagaimana kita bisa melepas beban batin, menyatu dengan alam, dan merasakan kebahagiaan secara utuh,” ujar Azkarina, Jumat.
Kegiatan yoga ini bertujuan menghubungkan kembali tubuh, pikiran, dan jiwa melalui pendekatan budaya lokal khas Sunda, sebagai alternatif dari praktik yoga yang umum dikenal berasal dari India.
Yoga yang dibawakan Azkarina berbeda dari yoga konvensional karena lebih menitikberatkan pada harmonisasi batin daripada latihan fisik semata.
Ia memadukan gerakan lembut dengan alunan musik sakral Tarawangsa, menciptakan suasana meditatif yang diyakini dapat melepaskan beban emosional.
Menurut Azkarina, metode tersebut telah ia kembangkan sejak mulai mendalami Yoga Nusantara pada 2017.
Perpaduan unik antara seni tradisi dan praktik kebugaran spiritual ditawarkan oleh Azkarina Fitri, seorang praktisi Yoga Nusantara yang telah mendalami praktik tersebut sejak tahun 2017.
Dalam perjalanannya, Azkarina menemukan cara yang tidak biasa untuk memperdalam praktik yoga dengan menggabungkannya bersama seni musik tradisional khas Sunda, yakni Tarawangsa.
“Hasilnya adalah sebuah pengalaman spiritual dan kultural yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menenangkan jiwa dan menyentuh nilai-nilai kearifan lokal,” katanya.
Keunikan semakin terasa ketika Yoga Nusantara dipadukan dengan alunan musik Tarawangsa, sebuah seni musik sakral yang biasa dimainkan dalam tradisi agraris masyarakat Sunda.
Musik Tarawangsa memiliki frekuensi yang dipercaya dapat menenangkan dan membuka ruang batin, sehingga saat dipadukan dengan gerakan yoga yang lembut dan penuh kesadaran, terciptalah harmonisasi antara gerak tubuh dan suasana jiwa yang damai.
Gerakan dalam praktik itu pun tidak rumit. Azkarina merancangnya agar dapat diikuti oleh siapa saja, tanpa perlu memiliki kemampuan fisik luar biasa.
Gerakan dasar seperti mengangkat tangan, melenturkan kaki, dan memutar tubuh dilakukan secara perlahan, seolah menjadi ungkapan syukur atas kehidupan dan kesadaran diri.
Musik Tarawangsa mengiringi setiap gerak, membantu peserta yoga masuk ke dalam kondisi meditatif dan tenang.
Selain menyajikan manfaat spiritual, pendekatan itu juga memberi dampak positif bagi kesehatan tubuh.
Beberapa manfaat yang dirasakan peserta antara lain adalah relaksasi pikiran, peningkatan mood, perbaikan sirkulasi darah, serta efek peremajaan pada kulit dan organ tubuh. Bahkan dalam jangka panjang, kombinasi tersebut diyakini dapat memperlambat proses penuaan, baik secara fisik maupun emosional.
Dengan mengangkat nilai-nilai lokal dan tradisi nusantara, Azkarina berharap masyarakat bisa melihat yoga sebagai sarana untuk menyelaraskan diri, tidak hanya dengan tubuh sendiri, tetapi juga dengan budaya dan alam.
Melalui integrasi itu, ia membuka jalan baru bagi praktik yoga yang lebih membumi, spiritual, dan tetap menghormati akar budaya Indonesia.