Ini 10 Krisis Ekonomi Terparah dalam 249 Tahun Sejarah Amerika

The United State flag is silhouetted against the setting sun Sunday, May 28, 2017, in Leavenworth, Kan. (AP Photo/Charlie Riedel)

Amerika Serikat (AS) genap berusia 249 tahun pada 4 Juli 2025. Dalam rentang sejarah panjang tersebut, AS beberapa kali menjadi korban atau pemicu dari krisis ekonomi dunia.

Aktivitas ekonomi AS menghasilkan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$ 26,9 triliun. Nilai tersebut adalah yang terbesar di dunia dan setara dengan 25% PDB global.
Dengan nilai PDB sebesar itu, AS adalah magnet sekaligus magma bagi perekonomian global. Apa yang terjadi di AS bisa dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, baik itu sentiment positif ataupun negatif.
Dengan status sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, tak jarang AS menjadi sumber krisis dunia.

Contoh nyata adalah the Great Depression yang terjadi pada 1920-1930an. Contoh terbaru dari krisis dunia yang dipicu oleh perkembangan di AS adalah Krisis Keuangan Global 2008-2009. Krisis ini dipicu oleh persoalan kredit rumah macet di AS atau Subprime Mortgage.

Data dari National Bureau of Economic Research (NBER) menunjukkan AS telah mengalami 34 kali resesi dari 1857 hingga sekarang.

Resesi terbesar adalah the Great Depression sementara resesi yang paling baru terjadi pada 2020. Rata-rata durasi resesi berlangsung 17 bulan tetapi durasinya makin pendek sejak 1980 yakni 10 bulan.

Sejarah 249 tahun AS menunjukkan krisis ekonomi ataupun resesi merupakan kejadian umum dalam sejarah Paman Sam dan merupakan bagian dari siklus bisnis secara keseluruhan.

Resesi Terparah, The Great Depression
The Great Depression adalah krisis ekonomi paling parah dalam sejarah modern dunia, yang dimulai pada 1929 dan berdampak ke seluruh dunia selama lebih dari satu dekade, terutama pada 1930-an.

Krisis ini bermula pada 29 Oktober 1929 yang dikenal sebagai Black Tuesday atau kejatuhan besar di bursa saham Wall Street. Krisis ini baru berakhir sekitar 1939 atau menjelang Perang Dunia II.

Krisis ini bermula dari aksi investor yang meminjam uang untuk membeli saham (margin trading). Aksi ini memicu gelembung harga saham hingga harga saham runtuh secara drastis serta menghancurkan kekayaan dan kepercayaan investor.
Sektor perbankan menjadi korban karena banyak menyalurkan pinjaman. Ribuan bank tutup dan tabungan rakyat hilang sehingga masyarakat menarik uang secara massal.

Akibat hilangnya tabungan dan pendapatan maka investasi jeblok yang berujung pada berhentinya investasi. Ribuan perushaan bangkrut sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) marak terjadi.

Akibatnya, ekonomi AS terkontraksi sekitar 26,7% pada 1929-2933. Angka pengangguran juga melonjak menjadi 25,6% pada 1933 yang menjadi rekor tertinggi sepanjang AS.
Harga barang juga turun tajm dan memicu deflasi hingga berbuntut panjang pada anjloknya sektor pertanian.
Untuk mengantisipasi ini, Presiden Franklin D. Roosevelt (FDR) kemudian meluncurkan paket stimulus yang sangat legendaris yang diberi nama New Deal.

Stimulus ini memungkinkan adanya program proyek pekerjaan public yang menciptakan jutaan lapangan kerja.
FDR juga mereformasi sistem keuangan dengan mendirikan FDIC (Federal Deposit Insurance Corporation) dan membangun Securities and Exchange Commission (SEC) untuk mengatur pasar saham .

Tak hanya di AS, krisis ini menjalar ke Eropa, Amerika Latin, dan Asia. Krisis bahkan memperparah ketidakstabilan politik dan memicu naiknya ideologi ekstrem seperti fasisme di Jerman dan Jepang militeristik . Munculnya ideologi ini menjadi salah satu faktor menuju Perang Dunia II.

Krisis Subprime Mortgage

Krisis SubprimeMortgage adalah krisis keuangan global yang bermula dari gelembung kredit perumahan di AS pada pertengahan 2000-an, dan meledak pada 2007-2008, menyebabkan resesi global yang dikenal sebagai Great Recession.

Krisis Subprime Mortgage terjadi secara bertahap, tetapi puncaknya terjadi antara tahun 2007 hingga 2008.

Krisis ini bermula dari banyaknya bank di AS yang memberikan KPR (kredit rumah) kepada orang-orang yang sebetulnya tidak mampu membayar.

Lonjakan kredit membuat harga rumah terus naik sehingga menciptakan gelembung harga properti pada 2001-2006.

Permainan ini dilanjutkan dengan sekuritisasi utang di mana Kredit KPR dikumpulkan, dibungkus jadi produk keuangan (MBS/CDO), dan dijual ke investor global.

Permasalahan muncul saat suku bunga naik dan harga rumah turun. Krisis pun meledak pada 2007 dan mencapai puncak pada 2008 ditandai dengan kejatuhan pasar KPR.

Banyak peminjam yang gagal bayar dan pasar pun runtuh. Kondisi ini memicu tsunami di pasar keuangan karena banyak melibatkan lembaga investasi global seperti Lehman Brothers dan besar lain.

Akibat dari krisis ini, PDB ekonomi AS terkontraksi 4,3% dan angka pengangguran menembus 9,5% di mana ada lebih dari 15 juta orang kehilangan pekerjaan. Jutaan orang juga kehilangan rumah karena disita dan harga rumah jatuh 30-40%.

Untuk menyelamatkan AS, Presiden AS saat itu, Barack Obama, mengeluarkan stimulus US$ 800 miliar pada 2009 untuk membiayai infrastruktur, tunjangan, dan pajak.

Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) juga memangkas suku bunga mendekati 0% dan meluncurkan Quantitative Easing (QE) untuk menyuntik likuiditas.

Selain The Great Depression dan Great Recession, AS juga pernah mengalami beberapa krisis ekonomi yang memukul dan sangat berat. Berikut beberapa krisis ekonomi AS selama 249 tahun Merdeka:

Pasar Tertua di Jakarta Makin Sunyi Sepi, Curhat Pedagang Bikin Sedih

Kondisi Pasar Jatinegara Jakarta Timur juga sudah mulai sepi pelanggan, Jumat (4/7/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Beberapa pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur mengaku masih bertahan di pasar tersebut meski pelanggan makin sepi, di mana beberapa alasannya yakni karena tuntutan hidup.

Rima, pedagang sepatu mengaku masih bertahan di Pasar Jatinegara karena jika ingin pindah, maka harus mempersiapkan segala apapunnya lagi, di tambah nasibnya belum tentu sebaik di pasar tersebut.

“Ya bagaimana lagi, tuntutan hidup, kalau tutup, kami bagaimana bisa hidup, bagaimana kami makan. Kalau pindah toko pun belum tentu nasibnya lebih bagus dari yang sekarang, dan kami mungkin berpikir lagi, sewanya berapa, bayar listriknya berapa,” kata Rima ketika ditemui wartawan CNBC Indonesia, Jumat (4/7/2025).

Selain itu, Rima juga masih memiliki beberapa pelanggan tetap meski jumlahnya sudah berkurang. Rima juga masih berharap kepada masyarakat yang lebih memilih membeli barang di toko fisik.

“Kalau pindah atau tutup, bagaimana pelanggan tetap kami, terus kami juga masih berharap dengan orang-orang yang lebih nyaman membeli sepatu langsung di sini, karena kan kalau ditoko langsung, pelanggan bisa mencoba terlebih dahulu,” ungkapnya.

Sementara Taslim, pedagang pakaian di Pasar Jatinegara, mengaku masih bertahan karena ingin menghabiskan masa tuanya dengan tetap menjadi pedagang pakaian, meski Ia sudah mengetahui pelanggannya turun drastis.

“Alasan bertahan ya karena agar ada aktivitas saja sih, kalau kita tutup, terus menganggur, yang ada nanti banyak penyakit datang ke kita, jalani saja hidup, kalau sudah tua seperti saya, ya diisi dengan aktivitas seperti ini, toh kami memang penghasilan tidak sebesar dahulu, cuma kalau sudah bisa beradaptasi dengan online, harusnya kita bisa putar lagi penghasilannya,” kata Taslim.

Meski pendapatan dari penjualan pakaiannya sudah berkurang drastis, tetapi Taslim tetap membagikan hasil penjualannya ke beberapa karyawannya.

“Sehari bisa dapet Rp 2 juta, sudah bersyukur banget, contoh kita dapet Rp 2 juta, ambil 10% buat keuntungan, dibagi ke karyawan sebagian, masih ada beberapa, ya sudah, syukurin saja, jangan kebanyakan mengeluh,” ungkap Taslim.

Selain itu, Taslim menambahkan masih ada pelanggan tetap yang membeli pakaiannya, apalagi Ia juga menjual pakaiannya melalui online.

“Kalau dibilang pelanggan hilang tidak ya, berkurang iya, dulu kan rata-rata mesennya ke kami, cuma kalau sekarang, yang seperti itu sudah berkurang, tapi kan masih ada yang di online, ya ngapain kita tinggal, lanjutkan saja,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di pasar tersebut pada Jumat (4/7/2025), kondisinya memang tidak sepenuhnya sepi. Bahkan di depan pasar tepatnya pintu masuk Jalan Matraman Raya, kondisinya masih terbilang ramai meski tidak seramai seperti dahulu.

Di gedung utama pasar tersebut, terlihat pelanggan yang masih cukup ramai berada di lantai basement, lantai dasar, dan lantai 1. Sedangkan lantai 2, hanya beberapa pelanggan terlihat sedang menghampiri beberapa toko. Parahnya di lantai 3, di mana banyak ruko-ruko yang sudah tutup di lantai ini.

Pasar Jatinegara atau dikenal dengan sebutan Pasar Mester merupakan pasar tertua yang masih eksis hingga kini. Sebagai informasi, dalam situs resmi Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Jakarta dijelaskan pasar Jatinegara atau ‘Meester Passer’ merupakan pasar tertua di pusat pemerintahan saat ini.

Sejarah pasar ini bermula saat seorang guru agama Kristen keturunan Portugis bernama Meester Cornelis Senen membeli sebidang tanah di aliran Kali Ciliwung dan mengubah daerah tersebut menjadi kawasan perdagangan Pada 1661 silam.

Seiring waktu berjalan penyebutan nama Meester berubah menjadi Mester karena penyesuaian dengan pelafalan masyarakat sekitar. Sepeninggal Kolonial Belanda nama Mester diganti dengan Jatinegara yang berarti ‘Negara Sejati’.

Bos OJK Ungkap IHSG Sempat Tertekan dan Loyo, Kini Kondisinya Stabil

Ketua Dewan Komisaris OJK, Mahendra Siregar saat konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK hasil RDKB April 2025. (YouTube/Otoritas Jasa Keuangan)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami guncangan pada triwulan pertama tahun ini. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, saat ini kondisi pasar saham Indonesia mulai menunjukan perbaikan.

Menurutnya, secara menyeluruh, perkembangan kinerja pasar modal pada triwulan I yang menunjukan guncangan tinggi dapat membaik pada triwulan II.

“Perkembangan lebih stabil dan sampai akhir Juni 2025 yang baru lewat bahwa kondisi pasar modal yang sempat terpuruk di triwulan I dan membaik ditutup dengan melemah 2,15%,” ujarnya saat rapat dengan Komisi XI di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Sebaliknya, kata Mahendra, di pasar obligasi menunjukkan penguatan dan ditutup dengan pertumbuhan sebesar 5,43%.

Sementara, lanjutnya, kinerja penawaran umum di pasar modal hingga akhir Juni 2025 penggalangan dana di pasar modal atau fund rising mencapai Rp 142,6 triliun. Capaian tersebut bagian dari target tahun ini yang sebesar Rp 200 triliun.

Sebelumnya, Mahendra Siregar menilai gejolak geopolitik global masih berlangsung dan memberi tekanan pada pasar, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Akan tetapi pelaku pasar kini dinilai sudah lebih matang dalam mencerna kondisi tersebut sehingga tidak lagi bereaksi secara panik.

Mahendra menyebut ketidakpastian global, instabilitas geopolitik, dan pergerakan dana yang tidak terprediksi masih menciptakan volatilitas pasar. Perang di Ukraina belum usai, konflik Gaza tidak membaik, kini ditambah risiko dari ketegangan antara Iran dan Israel.

Selain itu, perang dagang yang terus berlanjut menunjukkan bahwa kondisi objektif belum banyak berubah. Meski begitu, intensitas risiko dari berbagai konflik tersebut bisa meningkat dan berdampak pada pasar.

Menurutnya, perbedaan signifikan saat ini terletak pada kemampuan pelaku pasar untuk mencerna risiko secara lebih realistis. Investor tidak lagi melihat gejolak global dengan kepanikan, melainkan dengan kalkulasi yang lebih matang terhadap langkah yang perlu diambil.

“Sehingga perilaku yang dimunculkan dari kemampuan yang sudah bisa mencerna perkembangan tadi itu, mewujudkan suatu tingkat yang lebih stabil atau lebih pasti di dalam aktivitas dalam hal ini tadi disebutkan pergerakan IHSG misalnya atau hal-hal lain, nilai tukar dan juga beberapa indikator lain,” kata Mahendra dalam acara Power Lunch, Economic Update CNBC Indonesia.

Meski pasar lebih stabil, OJK tetap menyiapkan langkah antisipatif jika volatilitas kembali meningkat. Salah satunya adalah kebijakan auto halt yang tetap diaktifkan jika terjadi goncangan harga yang terlalu cepat ke bawah.

Selain itu, OJK masih membatasi praktik short selling untuk menjaga stabilitas pasar. Di sisi lain, OJK mendorong kehadiran investor institusional seperti dana pensiun, asuransi, dan lembaga BUMN untuk memperkuat struktur pasar modal.

Dalai Lama Umumkan Bakal ‘Reinkarnasi’, Menentang Pemerintah China

Tibetan spiritual leader Dalai Lama (C) arrives to attend a prayer at the Main Tibetan Temple in McLeod Ganj on April 5, 2023. (Photo by AFP) (Photo by -/AFP via Getty Images)

Dalai Lama, pemimpin spiritual Buddha yang sudah lanjut usia, meyakinkan para pengikutnya bahwa setelah kematiannya ia akan “bereinkarnasi kembali”. Menurutnya ia akan terlahir menjadi pemimpin spiritual berikutnya lagi dari Buddhisme Tibet, mengesampingkan tekanan dari pemerintah Presiden China Xi Jinping.

Pernyataan ini menepis spekulasi bahwa ia mungkin akan menjadi pemimpin spiritual Tibet terakhir, mengakhiri garis keturunan yang telah berlangsung selama berabad-abad. Berbicara di kota perbukitan Dharamshala, India utara, Dalai Lama mengatakan ia memiliki kewenangan tunggal untuk menunjuk “reinkarnasinya”, menentang desakan China yang hendak memilih sosok penggantinya.

“Secara khusus, saya telah menerima pesan melalui berbagai saluran dari warga Tibet di Tibet yang menyampaikan permohonan yang sama,” katanya lagi dimuat AFP, Rabu (2/7/2025).

“Sesuai dengan semua permintaan ini, saya menegaskan bahwa lembaga Dalai Lama akan terus berlanjut,” tambahnya, menurut terjemahan resmi.

Dalai Lama dan ribuan warga Tibet lainnya telah hidup dalam pengasingan di India sejak pasukan China menghancurkan pemberontakan di ibu kota Tibet, Lhasa, pada tahun 1959.

China menyebutnya sebagai pemberontak dan separatis. Namun internasional menggambarkannya sebagai “biksu Buddha yang sederhana”.

Sebelumnya, China mengatakan bahwa “reinkarnasi” Dalai Lama harus disetujui oleh pemerintah pusat di Beijing. Pemilihan harus dilaksanakan dengan cara mengundi “guci emas”.

Guci itu sendiri dipegang oleh Beijing. Dalai Lama telah memperingatkan bahwa, jika digunakan secara tidak jujur, guci itu tidak memiliki “kualitas spiritual apa pun”.

Dalai Lama menyerahkan wewenang politik pada tahun 2011 kepada pemerintah pengasingan yang dipilih secara demokratis oleh 130.000 warga Tibet di seluruh dunia. Pada saat yang sama, ia memperingatkan bahwa masa depan jabatan spiritualnya menghadapi “risiko nyata dari kepentingan politik yang menyalahgunakan sistem reinkarnasi”.

Pada tahun 1995, Beijing memilih seorang Panchen Lama, tokoh agama Tibet berpengaruh lainnya. China menahan seorang anak berusia enam tahun yang diakui Dalai Lama, yang digambarkan oleh kelompok hak asasi manusia (HAM) sebagai tahanan politik termuda di dunia.

Kas138

Insiden Konser Beyonce, Mobil Terbang Nyaris Jatuh dari Ketinggian

Beyoncé memotong lagu setelah mobil terbangnya tidak berfungsi selama pertunjukan di Houston. (Tangkapan layar NBC News)

Beyoncé terpaksa berhenti bernyanyi saat menggelar konser di Houston, Amerika Serikat pada Sabtu (28/6/2025) lalu setelah mobil terbangnya tampak tidak berfungsi saat ia sedang mengudara.

Mengutip laporan NBC News, penyanyi kelahiran Houston itu sedang singgah di kota kelahirannya dalam tur “Cowboy Carter” ketika insiden itu terjadi, di mana ia duduk di dalam mobil merah yang tergantung di atas penonton sambil menyanyikan “16 Carriages.” Mobil itu kemudian berputar-putar di sekitar stadion sementara Beyoncé menghibur para penggemarnya dengan lagu balada yang menyentuh hati.

Video yang merekam insiden itu seketika menjadi viral, karena Beyoncé jarang menghentikan konsernya. Satu video yang diunggah oleh Samantha Flores di Instagram tampak memperlihatkan mobil itu miring ke satu sisi ketika Beyoncé meminta untuk menghentikan konser.

Meski begitu, Beyoncé tampak tetap tenang selama kejadian itu, bahkan saat para penggemar berteriak panik untuk “turunkan dia.”

Video lain yang diunggah oleh Flores memperlihatkan Beyoncé menjejakkan kedua kakinya di tanah untuk menyelesaikan lagunya.

“Jika aku jatuh, aku tahu kalian akan menangkapku,” kata Beyoncé kepada penonton.

Diam-Diam, Putin Kerahkan 110 Ribu Pasukan ke Ukraina Timur

Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov melihat senjata yang dikatakan dirampas selama kampanye militer Rusia di Ukraina, saat mereka mengunjungi Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Rusia, 20 Agustus 2024. (Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS)

Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan lebih dari 110.000 tentara ke wilayah timur Ukraina, tepatnya dekat kota Pokrovsky, Donetsk. Ini menjadi salah satu pergerakan militer terbesar sejak awal invasi.

“Saya menganggap rakyat Rusia dan Ukraina adalah satu bangsa… Dalam pengertian ini, seluruh Ukraina adalah milik kita,” ujar Putin, menegaskan ambisinya untuk membenarkan invasi yang tidak beralasan itu, dikutip dari CNN Internasional, Minggu (29/6/2025).

Meski demikian, Ukraina telah melancarkan serangan balik di beberapa wilayah dan dengan cepat mengembangkan industri senjata dalam negeri. Sementara ekonomi Rusia di masa perang menghadapi tantangan yang lebih kuat.

Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi menyebut pertempuran sengit terjadi setiap hari, dengan lebih dari 50 bentrokan hanya di wilayah itu. Terungkap, bahwa jumlah pasukan Rusia melonjak dari sekitar 70.000 pada Desember lalu, menjadi lebih dari 110.000 saat ini.

Di wilayah lain seperti Sumy, militer Ukraina berhasil menahan laju serangan Rusia. Namun, di perbatasan Donetsk dan Dnipropetrovsk, pasukan Rusia terus merangsek maju. Bahkan, desa Zirka disebut telah jatuh ke tangan Rusia. Analis sumber terbuka Ukraina, DeepState, menggambarkan situasi ini sebagai “pertahanan Ukraina yang terus runtuh dengan cepat”.

Meski serangan besar-besaran dilakukan, keberhasilan Rusia tetap terbatas. Institut Studi Perang menilai, meski ambisi Rusia mencakup penguasaan penuh Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson, upaya tersebut bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Adapun medan perang kini tidak hanya di darat. Pertempuran berubah menjadi kombinasi antara infanteri tradisional dan operasi canggih dengan pesawat tanpa awak (drone). Di satu sisi, Ukraina berhasil melumpuhkan sejumlah pesawat pembom strategis Rusia lewat serangan drone yang diluncurkan dari dalam wilayah Rusia. Bahkan, Sabtu lalu, pangkalan udara di Krimea dilaporkan rusak berat akibat serangan drone Ukraina.

Namun, di sisi lain, infanteri Rusia tetap menggempur desa-desa di timur Ukraina dengan taktik sederhana, yakni berjalan kaki atau naik sepeda motor dalam kelompok kecil, dilindungi drone tanpa kendaraan lapis baja. Ukraina pun harus menyesuaikan strategi dengan membentuk pertahanan kecil dan tersembunyi.

“Kami menyamarkan pertahanan agar sesuai dengan medan dan lebih sulit dideteksi,” kata Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov.

Perang Drone Kian Dominan

Penggunaan drone meningkat drastis, pesawat nirawak terus memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk konflik. Rusia memproduksi pesawat nirawak murah yang diproduksi secara massal, yang dirancang untuk mengalahkan pertahanan udara dan memungkinkan beberapa rudal mereka menembusnya.

Rusia semakin sering menggunakan taktik ini untuk menyerang kota-kota Ukraina, terutama Kyiv, yang telah mengalami kerusakan cukup parah dan korban sipil yang lebih banyak dalam beberapa minggu terakhir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Minggu, bahwa pada malam hari “ada 477 pesawat tanpa awak di langit kami, sebagian besar adalah Shahed Rusia-Iran, bersama dengan 60 rudal dari berbagai jenis. Rusia menargetkan segala sesuatu yang menopang kehidupan.”

Rusia menggunakan “hingga 500 Shahed (yang dirancang Iran) per malam, menggabungkannya dengan rudal balistik dan jelajah – yang bertujuan untuk menguras habis pertahanan udara kami,” kata Umerov.

Ukraina pun kembali meminta tambahan sistem pertahanan udara seperti Patriot dari Barat, bahkan siap membeli langsung melalui dana dari kerja sama mineral dengan Amerika Serikat (AS).

Saat ini, Rusia disebut memiliki 6.000 unit drone Shahed dan 6.000 drone lainnya untuk mengecoh. Dalam sepekan terakhir, lebih dari 23.000 drone kamikaze telah digunakan Rusia di garis depan. Sementara Ukraina juga meningkatkan produksi ribuan drone tempur jarak jauh untuk menyerang infrastruktur Rusia.

“Ini adalah pertarungan intelektual yang terus berubah. Musuh rutin mengganti algoritma dan kami harus menyesuaikan taktik,” ujar Umerov.

Tarif Trump Terbukti Senjata Makan Tuan, Warga Amerika Kena Batunya

Warga lanjut usia mengumpulkan makanan kaleng dari lumbung pangan yang didukung oleh Trinity's Table di Roosevelt Community Center sementara bank makanan di seluruh negeri, yang sudah kewalahan oleh meningkatnya permintaan, mengatakan mereka akan memiliki lebih sedikit makanan untuk didistribusikan akibat pemotongan dana federal dan penghentian sementara oleh pemerintahan Trump, di Charleston, Virginia Barat, AS, 19 Maret 2025. (REUTERS/Evelyn Hockstein)

Guncangan ekonomi kini dirasakan oleh negara adidaya, Amerika Serikat. Sepertinya kebijakan tarif yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump mulai dirasakan oleh warganya sendiri. Hal itu tercermin dari warga AS mengurangi pengeluaran karena inflasi yang semakin tinggi.

Kenaikan inflasi mulai terasa pada bulan Mei dan terdampak pada tingginya harga barang dan jasa di negara tersebut. Mengutip AP News, kenaikan harga atau inflasi terjadi pada bulan Mei sebesar 2,3% secara tahunan. Sementara dibandingkan bulan April kenaikannya sebesar 2,1%.

Departemen Perdagangan mengatakan, kenaikan harga termasuk kategori makanan yang mudah menguap dan energi, harga-harga inti naik 2,7% dari tahun 2024, sementara dibandingkan April sebesar 2,6%.

Kedua hal tersebut melebihi target ekspektasi Federal Reserve yang sebesar 2%.

Warga Amerika mengurangi pengeluaran untuk pertama kalinya sejak Januari, karena pengeluaran secara keseluruhan turun 0,1%. Kemudian, pendapatan juga turun 0,4%.

“Pendapatan turun setelah penyesuaian satu kali untuk tunjangan Jaminan Sosial telah meningkatkan pembayaran pada bulan Maret dan April. Pembayaran Jaminan Sosial dinaikkan untuk beberapa pensiunan yang telah bekerja untuk pemerintah negara bagian dan lokal,” tulis media tersebut, dikutip Sabtu (28/6/2025).

Namun, data menunjukkan, pertumbuhan melambat karena warga Amerika menjadi lebih berhati-hati, sebagian karena tarif Presiden Donald Trump telah menaikkan harga beberapa barang, seperti peralatan, perkakas, dan peralatan audio.

Sentimen konsumen juga telah turun tajam tahun ini setelah peluncuran bea masuk yang terkadang kacau. Di sisi lain, meskipun tingkat pengangguran tetap rendah, perekrutan tenaga kerja masih lemah, hal itu membuat mereka yang tidak memiliki pekerjaan berjuang untuk mendapatkan pekerjaan baru.

Belanja konsumen hanya naik 0,5% dalam tiga bulan pertama tahun ini dan telah lesu dalam dua bulan pertama kuartal kedua.

Dan pengeluaran untuk jasa hanya naik 0,1% di bulan Mei, yang menjadi kenaikan bulanan terkecil dalam empat setengah tahun.

“Karena konsumen tidak dalam kondisi yang cukup kuat untuk mengatasi (kenaikan harga) tersebut, mereka mengurangi pengeluaran untuk rekreasi, perjalanan, hotel, hal-hal semacam itu,” kata Luke Tilley, kepala ekonom di Wilmington Trust.

Pengeluaran untuk tiket pesawat, makanan di restoran, dan hotel semuanya turun pada bulan lalu.

Pada saat yang sama, angka-angka tersebut menunjukkan, tarif berbasis luas yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump masih memiliki efek yang kecil terhadap harga secara keseluruhan.

Kenaikan harga beberapa barang sebagian diimbangi oleh penurunan harga mobil baru, tarif penerbangan, dan sewa apartemen, di antara barang-barang lainnya.

Para ekonom menunjukkan beberapa alasan terkait tarif Trump belum mempercepat inflasi, seperti yang diperkirakan banyak analis. Seperti halnya konsumen Amerika, perusahaan-perusahaan mengimpor miliaran dolar barang pada musim semi sebelum bea masuk berlaku penuh, dan banyak barang yang saat ini ada di rak-rak toko diimpor tanpa membayar pungutan yang lebih tinggi.

Namun, ada indikasi awal hal itu mulai berubah. Seperti misalnya, Nike mengumumkan pekan ini mereka memperkirakan tarif AS akan membebani perusahaan sebesar US$1 miliar tahun ini.

Hal senada juga dialami oleh Walmart yang menyatakan bulan lalu para pelanggannya akan mulai melihat harga-harga yang lebih tinggi pada bulan ini dan bulan depan saat belanja untuk kembali ke sekolah.

Sebagian besar impor AS terdiri dari bahan mentah dan suku cadang yang digunakan untuk membuat barang di AS. Butuh waktu biaya input yang lebih tinggi untuk muncul dalam harga konsumen. Para ekonom di JPMorgan berpendapat, banyak perusahaan yang menyerap biaya tarif, untuk saat ini. Hal ini dapat mengurangi margin keuntungan mereka, yang dapat membebani perekrutan.

Trump berulang kali menyalahkan The Fed karena tidak menurunkan suku bunga, bahkan menyebut Powell sebagai dungu dan bodoh.

Namun Powell mengatakan dalam kesaksian kongres awal pekan ini bahwa The Fed ingin melihat bagaimana inflasi dan ekonomi berkembang sebelum menurunkan suku bunga. Sebagian besar pembuat kebijakan Fed lainnya telah menyatakan pandangan serupa.

Warga Panik Lihat Bola Api di Langit, NASA Buka Suara

Bola api yang terlihat melesat di langit di AS Tenggara berasal dari meteor. (Tangkapan Layar Video Bola api yang terlihat melesat di langit di AS Tenggara berasal dari meteor. (Tangkapan Layar Video Kathryn Farr via nbcnews Internasional)

Masyarakat Amerika Serikat (AS) dihebohkan dengan sebuah benda mirip bola api jatuh dari langit tepatnya terlihat di tiga wilayah yakni South Carolina, Georgia, dan Tennessee.

Benda mirip bola api tersebut terlihat tepatnya pada Kamis (26/6/2025) lalu. Hal itu menarik perhatian ilmuwan, ahli meteorologi, dan petugas penegak hukum untuk meneliti lebih lanjut. Penampakan tersebut memicu ratusan panggilan ke pihak berwenang.

NASA Angkat Suara

Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mengungkapkan setelah beberapa jam benda tersebut terlihat, ternyata benda mirip bola api tersebut merupakan meteor yang menembus atmosfer bumi dengan kecepatan 30.000 mil per jam.

Kepala Kantor Lingkungan Meteoroid NASA di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall agensi di Huntsville, Ala Bill Cooke mengatakan meteor itu berdiameter sekitar tiga kaki dan beratnya lebih dari satu ton.

Cooke mengungkapkan meteor tersebut pertama kali terlihat 48 mil di atas kota Oxford. Meteor tersebut juga mulai hancur 27 mil di atas Hutan Barat. “Melepaskan energi sekitar 20 ton TNT,” katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir dari NY Times, dikutip Jumat (27/6/2025).

“Gelombang tekanan yang dihasilkan menyebar ke tanah, menciptakan ledakan yang didengar oleh banyak orang di daerah itu,” katanya.

Bola api yang menarik perhatian orang-orang di seluruh wilayah berasal dari meteor yang terfragmentasi di langit.

Penjelasan Ahli

Sebelumnya pada hari itu, ada laporan yang menyebar di media sosial tentang bola api yang melesat melintasi langit, jendela berderak di bingkai dan suara keras yang mengejutkan penduduk.

Ahli meteorologi yang bertanggung jawab di Layanan Cuaca Nasional di Atlanta yakni Keith Stellman mengatakan pada saat itu bahwa pihak berwenang belum dapat mengkonfirmasi apakah itu memang sepotong meteor atau sampah luar angkasa atau sepotong satelit yang rusak.

“Itu terjadi sekitar waktu yang sama ketika kami mulai menerima laporan tentang kemungkinan gempa bumi dan beberapa orang mengatakan bahwa mereka mendengar guntur,” kata Stellman.

Ada sekitar 130 laporan penampakan bola api di 20 negara bagian, menurut American Meteor Society, dimulai tepat setelah tengah hari. Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang terkait dengan acara yang terlihat pada video yang beredar pada hari Kamis.

American Meteor Society menerima rata-rata 100 penampakan yang dilaporkan per hari, kata Tuan Lunsford. Sekitar 25 mungkin dari objek yang sama, katanya, dan 75 lainnya adalah dari puing-puing yang dibuat oleh objek itu.

“Jika mereka terlihat dekat, itu karena kecepatan yang mereka gunakan untuk menyerang atmosfer,” katanya, menambahkan bahwa jangkauan kecepatan mereka adalah 15 mil per detik hingga 50 mil per detik.

Benda buatan manusia, seperti satelit dan roket, jauh lebih lambat. Jika sebuah objek dapat dilihat selama lebih dari lima detik, itu bukan meteor, dia menekankan.

Kantor Layanan Cuaca Nasional di Charleston mengatakan di halaman media sosialnya bahwa sistem deteksi petir berbasis satelitnya menunjukkan “garis di dalam langit bebas awan” di atas perbatasan antara North Carolina dan Virginia, di atas Gasburg, Va.

Kantor mengatakan rentetan itu terdeteksi antara pukul 11:51 pagi dan 11:56 pagi waktu setempat.

Diperkirakan 40 hingga 100 ton bahan luar angkasa menghantam Bumi setiap hari, dan sebagian besar adalah partikel yang sangat kecil, menurut Badan Antariksa Eropa.

Tetangga RI di Ambang Perang Saudara, 2 Pemimpin Datangi Garis Depan

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan mengenai langkah-langkah untuk menyelesaikan kejahatan transnasional, di Gedung Pemerintah, menyusul kebocoran pada hari Rabu mengenai panggilan telepon antara dirinya dan mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, di tengah sengketa perbatasan antara kedua negara, di Bangkok, Thailand, 23 Juni 2025. (Government House of Thailand Handout via REUTERS)

Para pemimpin Thailand dan Kamboja mengunjungi berbagai bagian perbatasan darat yang disengketakan, Kamis (26/6/2025). Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara tetangga.

Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra tiba di kota perbatasan Thailand, Aranyaprathet di provinsi Sa Kaeo, di seberang Poipet, Kamboja. Ia mengatakan tujuan kunjungannya adalah untuk menyurvei penumpasan kejahatan transnasional yang sedang berlangsung dan mengukur dampak konflik sepanjang perbatasan, yang menyebabkan Thailand menghentikan semua kendaraan, turis, dan pedagang dari semua penyeberangan perbatasan darat ke Kamboja.

“Kami ingin melihat dampak dari kebijakan ini dan apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu, ini adalah tujuan utama kami untuk kunjungan hari ini,” kata Paetongtarn dalam pertemuan dengan para pejabat, dilansir Reuters.

Perdana Menteri Thailand awal pekan ini mengaitkan proliferasi pusat penipuan daring ilegal dengan Kamboja. Namun pihak berwenang Kamboja membantah keterlibatannya.

Di bagian lain perbatasan, mantan perdana menteri Kamboja Hun Sen pada Kamis pagi mengunjungi pasukan dan pejabat di provinsi Oddar Meanchey, di seberang provinsi Surin, Thailand. Rekaman media lokal menunjukkan Hun Sen, dengan pakaian militer, tiba dengan helikopter dan bertemu dengan para pejabat di daerah tersebut. 

Memburuknya hubungan Bangkok dan Phnom Penh dipicu oleh bentrokan bersenjata singkat di daerah perbatasan akhir bulan lalu yang menyebabkan satu tentara Kamboja tewas.

Setelah itu, kedua negara melakukan serangkaian tindakan balasan, termasuk mobilisasi pasukan, penangguhan semua impor bahan bakar dan gas Kamboja dari negara tetangganya, serta penutupan sebagian pos pemeriksaan oleh Thailand di sepanjang perbatasan darat sepanjang 817 km.

Ancaman Kisruh Politik Thailand

Konflik tersebut telah memperkeruh krisis yang dihadapi Shinawatra di Thailand. Pasalnya, di tengah memanasnya hubungan, Shinawtra memanggil Hun Sen dengan panggilan ‘paman’, karena kedekatan ayah Shinawatra dengan politisi legendaris Kamboja itu.

Shinawatra juga bahkan mencemooh seorang komandan militer Thailand, sebuah garis merah di negara di mana militer memiliki pengaruh signifikan, sehingga menambah tekanan politik pada pemerintah Thailand.


PM sejak itu telah meminta maaf atas panggilan yang bocor tersebut, tetapi insiden itu digunakan sebagai pembenaran oleh partai Bhumjaithai untuk meninggalkan koalisi pemerintahan minggu lalu.

Bhumjaithai mengatakan awal pekan ini bahwa mereka akan mengupayakan mosi tidak percaya parlemen terhadap Perdana Menteri Shinawatra dan kabinetnya atas panggilan yang bocor tersebut. Ia juga menghadapi pengawasan yudisial setelah sekelompok senator memberikan Pengadilan Konstitusi dan badan anti-korupsi nasional wewenang luas untuk menyelidiki perilakunya.

Keputusan dari salah satu badan tersebut dapat menyebabkan pencopotannya. Kelompok anti-pemerintah juga merencanakan protes jalanan mulai Sabtu, menuntut pengunduran dirinya.

Sekutu NATO Asia Tiba-Tiba Lepaskan Rudal di Wilayah Sendiri, Ada Apa?

Type-88 missile milik Jepang. (Dok. Telegram Channel 軍事日本 ❁ via armyrecognition)

Pemerintah Jepang menggelar uji tembak rudal permukaan-ke-kapal pertama kalinya di wilayahnya sendiri, yang diklaim sebagai langkah pelatihan penting untuk memperkuat kesiapan militer di tengah meningkatnya ketegangan keamanan kawasan.

Latihan ini merupakan bagian dari peningkatan kapasitas pertahanan Jepang dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang, khususnya dari China.

Uji coba tersebut dilakukan oleh Pasukan Bela Diri Darat Jepang (JGSDF) pada Selasa (24/6/2025) dari lapangan latihan di Pulau Hokkaido, wilayah utara Jepang. Satu rudal “Type-88” diluncurkan ke arah perairan pesisir Samudra Pasifik sebagai bagian dari latihan tembak langsung dalam negeri yang jarang dilakukan.

“Latihan tembak langsung dalam negeri seperti ini menyediakan kesempatan pelatihan yang lebih luas bagi lebih banyak personel,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers rutin pada Rabu (25/6/2025), dilansir AFP.

Ia menegaskan bahwa latihan ini sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan Jepang dalam mempertahankan wilayah pulau-pulaunya dan kawasan strategis lainnya.

Meskipun pemerintah Jepang menekankan bahwa latihan ini tidak ditujukan kepada negara tertentu, latar belakang geopolitik menunjukkan konteks yang lebih dalam. Jepang telah berulang kali menyebut China sebagai tantangan keamanan terbesar, terutama karena ambisi militer Beijing yang terus meningkat di kawasan Indo-Pasifik, termasuk di Laut China Timur dan Taiwan.

“Latihan ini merupakan respons terhadap lingkungan keamanan yang sangat berat saat ini,” ujar Hayashi. Ia menambahkan bahwa Jepang tetap berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional melalui kesiapsiagaan dan kerja sama keamanan.

Biasanya, latihan rudal seperti ini dilakukan di fasilitas militer Amerika Serikat, namun laporan media Jepang menyebutkan bahwa biaya latihan di luar negeri makin mahal, terutama akibat pelemahan nilai tukar yen terhadap dolar. Selain itu, keterbatasan jumlah personel yang dapat ikut dalam latihan di AS juga menjadi pertimbangan utama.

Dengan melaksanakan latihan di dalam negeri, Jepang tidak hanya menghemat anggaran, tetapi juga memperluas partisipasi pasukan dan memperkuat kemandirian strategis militernya.

Latihan ini sejalan dengan strategi pertahanan jangka panjang Jepang, yang sedang berada dalam proses peningkatan anggaran militer secara bertahap hingga mencapai sekitar 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) – standar yang ditetapkan oleh NATO.

Kera4D